Offcanvas Menu Open Logo
Logo

Sejarah DAN HIKMAH puasa bulan ramadhan

 

Hikmah Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga memiliki banyak hikmah yang berpengaruh pada kehidupan individu dan masyarakat. Berikut beberapa hikmah puasa Ramadhan:


  1. Meningkatkan Ketakwaan
    Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 183, tujuan utama puasa adalah membentuk pribadi yang bertakwa. Dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seseorang belajar untuk mengontrol hawa nafsunya dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.

  2. Meningkatkan Kesabaran dan Disiplin
    Puasa mengajarkan seseorang untuk bersabar dalam menghadapi cobaan, baik berupa rasa lapar, haus, maupun godaan lainnya. Selain itu, disiplin dalam menjalankan ibadah, seperti sahur, berbuka, dan shalat tarawih, turut membentuk karakter yang lebih baik.

Sejarah Perintah Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan pertama kali diwajibkan pada tahun ke-2 Hijriah, atau sekitar tahun 624 Masehi. Sebelum datangnya perintah ini, umat Islam telah terbiasa menjalankan puasa dalam berbagai bentuk. Beberapa jenis puasa yang telah dikenal sebelumnya antara lain :


  1. Puasa Nabi dan Umat Sebelumnya
    Sebelum Islam, puasa sudah dikenal oleh umat-umat terdahulu. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

    “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

    Ayat ini menunjukkan bahwa puasa bukanlah ibadah yang baru dalam syariat Islam, tetapi sudah dipraktikkan oleh umat terdahulu, termasuk oleh Bani Israil dan umat Nabi Isa AS.


  2. Puasa ‘Asyura
    Sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan, umat Islam telah menjalankan puasa ‘Asyura (10 Muharram) yang mengikuti tradisi Nabi Musa AS. Puasa ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan Nabi Musa dan kaumnya dari kejaran Fir’aun. Namun, setelah turunnya perintah puasa Ramadhan, puasa ‘Asyura menjadi sunnah, bukan kewajiban.

  3. Turunnya Perintah Puasa Ramadhan

    Perintah untuk berpuasa selama bulan Ramadhan diturunkan melalui firman Allah dalam Al-Qur’an:

    “(Beberapa hari yang ditentukan itu adalah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) pada bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa…” (QS. Al-Baqarah: 185)

    Sejak ayat ini turun, puasa Ramadhan menjadi kewajiban bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat, seperti berakal, baligh, dan mampu menjalankannya.

 

Hikmah Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga memiliki banyak hikmah yang berpengaruh pada kehidupan individu dan masyarakat. Berikut beberapa hikmah puasa Ramadhan:


  1. Meningkatkan Ketakwaan
    Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 183, tujuan utama puasa adalah membentuk pribadi yang bertakwa. Dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seseorang belajar untuk mengontrol hawa nafsunya dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.

  2. Meningkatkan Kesabaran dan Disiplin
    Puasa mengajarkan seseorang untuk bersabar dalam menghadapi cobaan, baik berupa rasa lapar, haus, maupun godaan lainnya. Selain itu, disiplin dalam menjalankan ibadah, seperti sahur, berbuka, dan shalat tarawih, turut membentuk karakter yang lebih baik.

Foto by unsplash.com

  1. Mempererat Solidaritas Sosial
    Puasa mengajarkan empati kepada sesama, terutama kepada mereka yang kurang beruntung. Dengan merasakan lapar dan haus, seseorang lebih memahami kesulitan orang lain dan terdorong untuk lebih banyak berbagi melalui zakat, sedekah, dan berbuka bersama.

  2. Menyehatkan Tubuh
    Dari sisi kesehatan, puasa memberikan waktu istirahat bagi sistem pencernaan dan membantu proses detoksifikasi tubuh. Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan metabolisme dan mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

  3. Memperkuat Ikatan Keluarga dan Masyarakat
    Ramadhan menjadi momen kebersamaan yang memperkuat hubungan keluarga dan masyarakat. Tradisi berbuka puasa bersama, shalat berjamaah, serta kegiatan sosial lainnya mempererat hubungan antarindividu.

Kesimpulan

Sejarah puasa Ramadhan menunjukkan bahwa ibadah ini memiliki akar yang kuat dalam ajaran Islam dan telah dipraktikkan oleh umat-umat sebelumnya. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi memiliki hikmah mendalam yang mencakup aspek spiritual, sosial, dan kesehatan. Dengan memahami sejarah dan hikmahnya, umat Islam dapat lebih maksimal dalam menjalankan ibadah ini sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar, baik di dunia maupun di akhirat.

 

Semoga kita semua diberikan kekuatan dan keistiqamahan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan serta meraih keberkahannya. Aamiin.